Krisis Identitas Digital: Apakah Kita Masih Memiliki Privasi di Dunia Virtual?
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara manusia membangun, menampilkan, dan memelihara identitas. Dunia maya, terutama media sosial, menjadi ruang di mana seseorang dapat menciptakan versi terbaik dari dirinya atau bahkan sosok yang sepenuhnya berbeda. Namun, di balik kebebasan ini, muncul tantangan serius: krisis identitas digital dan ancaman terhadap privasi.
Kebocoran data, penyalahgunaan informasi pribadi, dan tekanan sosial untuk membentuk citra ideal telah membuat banyak orang kehilangan kontrol atas identitasnya. Pertanyaannya, apakah di era digital ini kita masih benar-benar memiliki privasi?
1. Tekanan Persona Maya dan Krisis Jati Diri
Di era media sosial, identitas digital kerap dibentuk oleh validasi eksternal like, komentar, dan jumlah pengikut. Generasi muda merasa terdorong menampilkan citra diri yang sempurna demi penerimaan sosial. Hal ini memunculkan krisis identitas digital, di mana persona online berbeda jauh dari diri asli, sehingga memicu kebingungan jati diri dan tekanan psikologis
2. Kebocoran Data dan Runtuhnya Privasi
Di Indonesia, masalah privasi semakin serius dengan banyaknya kebocoran data. Laporan mencatat lebih dari 100 insiden kebocoran pada 2023, sebagian besar di sektor pemerintahan. Data pribadi yang bocor membuka peluang penipuan, peretasan, hingga pencurian identitas, yang mengancam keamanan pengguna di dunia maya. Lemahnya tata kelola data menjadi salah satu penyebab utama
3. Solusi Teknologi: Self-Sovereign Identity (SSI)
Salah satu solusi yang mulai dikembangkan adalah Self-Sovereign Identity (SSI), sistem yang memberi kendali penuh kepada individu atas data identitasnya. Dengan SSI, pengguna dapat mengelola, menyimpan, dan membagikan data pribadi secara aman tanpa bergantung pada penyedia identitas terpusat seperti Facebook atau Google. Pendekatan ini diyakini dapat membantu mengembalikan privasi di dunia virtual
Privasi di dunia virtual memang semakin terancam oleh tekanan sosial, kebocoran data, dan teknologi manipulatif. Namun, dengan kesadaran pengguna, regulasi yang kuat, dan inovasi seperti SSI, peluang untuk mempertahankan privasi masih terbuka. Tantangannya adalah bagaimana mengembalikan kontrol identitas digital sepenuhnya ke tangan pemiliknya.
Sumber:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Self-sovereign_identity?https://sibermate.com/hrmi/krisis-kebocoran-data-pribadi-tata-kelola-yang-buruk-di-indonesia?https://smileconsultingindonesia.com/article/read/2025/2/bagaimana-identitas-dan-krisis-identitas-berkembang-dalam-konteks-online-dan-dunia-maya?
By: Anggitha Chandra K (Koor. Divisi Keilmuan)



Komentar